Kamis, 25 Mei 2017

Statistika - Analisis Ragam Dua Arah (Kelompok 1)


Nama    : Arrizal Abdul Wahid
Nim      : 21090115120050
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Rinovia Dika Anggoro
Nim      : 21090115140131
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Zidny Elma Maula
Nim      : 21090115120064
Sumber : https://www.statistikian.com/2012/11/two-way-anova-dalam-spss.html

Nama    : Muhammad Wardana Rachman
Nim      : 21090115140134
Sumber : https://www.statistikian.com/2012/11/two-way-anova-dalam-spss.html

Nama    : Paramayuda Ilham Pratama
Nim      : 21090115130115
Sumber : https://www.statistikian.com/2012/11/two-way-anova-dalam-spss.html

Nama    : Anjas Asmara
Nim      : 21090113120020
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Rizky Ananda
Nim      : 21090115120010
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Julianta Caisar Surbakti
Nim      : 21090115130118
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Bonar Wahyu Hihayat
Nim      : 21090115140140
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Nama    : Hanif Hisyam
Nim      : 21090113120035
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html


Nama    : Citra Robiatul Adawiyah
Nim      : 21090115120029
Sumber : http://diniiarr.blogspot.co.id/2015/09/analisis-varians-analysis-of-varians.html

Rabu, 17 Mei 2017

(Hanif Hisyam / 21090113120035) ANALISIS VARIANS DUA ARAH - TANPA INTERAKSI (TWO WAY-ANOVA)

ANALISIS VARIANS DUA ARAH - TANPA INTERAKSI (TWO WAY-ANOVA)


Sebelumnya kita sudah membahas mengenai uji analisis ragam satu arah yaitu satu perbedaan kriteria. Biasanya ANOVA digunakan terutama pada rancangan percobaan (Design of Experiment - DOE) yang memiliki implikasi pengambilan keputusan untuk menggunakan teknlogi baru, prosedur-prosedur baru ataupun kebijakan-kebijakan baru. (Nanti kita akan bahas mengenai DOE dan aplikasinya pada MINITAB). 

Sebagai contoh dalam perusahaan industri yang akan merancang produk baru, tentu dibutuhkan beberapa kali percobaan sehingga menghasilkan suatu produk baru yang memiliki kualitas yang baik dn memberikan keuntungan pada perusahaan. Biasanya dalam Six Sigma menggunakan ANOVA untuk DOE. Pada prinsipnya pemakaian ANOVA atau sering disebut uji F yaitu dalam pengujian hipotesis dimana mean dari kelompok bagian sangat berbeda maka variasi kombinasi dari seluruh kelompok jauh lebih besar dari variansi masing-masing kelompok bagian. 

Berikut kita akan lanjutkan analisis ragam dua arah. Pada analisis ragam dua arah yaitu membandingkan perbedaan rata-rata antara kelompok yang telah dibagi dua variabel independen (disebut faktor). ANOVA dua arah terbagi atas dua yaitu ANOVA dua arah dengan interaksi dan ANOVA dua arah tanpa interaksi. pengujian ANOVA dua arah tanpa interaksi merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-rara atau lebih dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut ditiadakan. Tujuannya adalah untuk menguji apakah ada pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Atau bunyi hipotesisnya adalah tidak ada perbedaan k mean (k>2) pada perlakuan pertama; tidak ada perbedaan k mean (k>2) pada perlakuan kedua; dan tidak ada efek interaksi antara perlakuan pertama dan kedua.

Adapun contoh kasus ANOVA dua arah adalah :
  1. Ingin mengetahui pengaruh dari tingkat harga dan tingkat distribusi terhadap keinginan pelanggan membeli barang A (harga : sangat mahal, mahal, murah dan distribusi: sangat lancar, lancar dan tidak lancar).
  2. Apakah tingkat pendidikan : bukan sarjana, sarjana muda dan sarjana serta tingkat umur (<35, 35-55, >55) mempengaruhi tingkat konsumsi sejenis minuman tertentu?
Adapun langkah-langkah yang dapat kita lakukan adalah :


1. Uji asumsi data
kenormalan data, independen data dan homoskedastisitas.Sampel berasal dari kelompok yang independen berarti pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara acak terhadap beberapa kelompok dengan nilai suatu kelompok tidak bergantung pada nilai dari kelompok lainnya. Data masing-masing kelompok harus berdistribusi normal dan variansi antar kelompok harus homogen dapat kita uji dengan menggunakan uji kenormalan dan uji homoskedastisitas (akan dibahas pada artikel berikutnya). Jika asumsi tidak dipenuhi maka data harus ditransformasi dan apabila masih tidak memenuhi maka ganti dengan uji nonparametrik. 

2. Membuat tabel pengamatan. Jika kita punya kriteria pertama disebut sebagai blok sebanyak r dan kriteria kedua disebut sebagai perlakuan sebanyak k, maka dapat kita susun tabel sebagai berikut :
Tabel Pengamatan
3. Melakukan perhitungan. Dalam hal ini perhitungan hampir sama dengan ANOVA satu arah.
yaitu menghitung berbagai jumlah kuadrat, yaitu :

JKT = JKB + JKK + JKG

Dimana:
Jumlah Kuadrat Total : 
 Jumlah Kuadrat Kolom
 Jumlah Kuadrat Baris
 Jumlah Kuadrat Galat (error)

4. Merumuskan hipotesis
Dalam ANOVA dua arah terdapat dua kasus yang akan diuji : mean semua perlakuan (kolom) dan mean semua blok (baris).
a. Membandingkan mean semua perlakuan (kolom)
Hipotesis Uji  :
Ho : Semua rata-rata perlakuan (kolom) adalah sama
Ha : Ada rata-rata perlakuan (kolom) yang berbeda

b. Membandingkan mean semua blok (baris)
Hipotesis Uji :
Ho : Semua rata-rata blok (baris) adalah sama
Ha : Ada rata-rata blok (baris) yang berbeda

5. Menentukan taraf signifikansi
Biasanya kita menggunakan alpha 5% yang artinya terdapat sekitar 5 dari 100 peluang bahwa kita akan menolak hipotesis yang seharusnya kita terima atau melakukan kesalahan.

6. Membuat hasil perhitungan ke dalam tabel ANOVA dan menentukan F tabel
Tabel ANOVA










7. Menentukan wilayah kritis atau kriteria pengujian
Daerah kritis disesuaikan dengan F-tabel dan derajat bebas. Untuk menentukan derajat bebas terdiri dari :
  • df baris = (r-1)
  • df kolom = (k-1)
  • df galat = (r-1)(k-1)
  • df total = (rk-1)
Mencari F-tabel terbagi atas dua, yaitu :
  • Rata-rata baris = F-tabel dengan (alpha; df baris; df galat)
  • Rata-rata kolom = F-tabel dengan (alpha; df kolom; df galat)
Mencari wilayah kritis atau daerah pengujian yaitu mencari batas wilayah penolakan Ho atau penerimaan Ho, yaitu :
Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel
Wilayah Kritis F











8. Keputusan
9. Membuat kesimpulan 

Kesimpulan disesuaikan dengan hipotesis.

(Rizky Ananda / 21090115120010) ANOVA Dua Arah (Two Way ANOVA) Dalam Manual dan Teori

ANOVA Dua Arah (Two Way ANOVA) Dalam Manual dan Teori


Uji ANOVA 2 arah
(Dalam uji ANOVA 2 arah, syaratnya semua kelompok data baik secara kolom maupun baris harus berdistribusi normal dan varian/ragam nya sama)
Bentuk rancangannya, rancangan (acak) kelompok = Randomized Complete Block Design
Model matematikanya
Yij = m - ai + bj + Îij
v  ANOVA 2 Arah tanpa interaksi
Dalam kategori, terdapat blok/sub-kelompok
kolom: kategori-1;
baris : blok, kategori-2
Setiap sel berisi satu data
            Pada rancangan percobaan dengan ANOVA jenis ini, setiap kategori mempunyai banyak blok yang sama, sehingga jika: banyak kolom= k dan banyak baris/blok = r, maka banyak data = N= r x k
Tabel ANOVA 2 Arah Tanpa Interaksi




ANOVA 2 ARAH DENGAN INTERAKSI
Efek interaksi diperoleh setelah setiap kolom [perlakuan] dan blok [baris] diulang.
Interaksi dinyatakan sebagai perkalian Baris x Kolom [BK].Tabel ANOVA 2 Arah dengan Interaksi


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test






A
B
C
L1
L2
L3
L4
N
12
12
12

9
9
9
Normal Parametersa
Mean
12.1667
17.8333
15.6667
17.8889
18.8889
9.6667
14.4444
Std. Deviation
3.73761
4.56933
6.18405
3.85501
5.10990
3.12250
3.97213
Most Extreme Differences
Absolute
.101
.099
.122
.107
.134
.124
.125
Positive
.101
.089
.070
.107
.098
.124
.125
Negative
-.069
-.099
-.122
-.079
-.134
-.106
-.122
Kolmogorov-Smirnov Z
.350
.343
.422

.320
.401
.372
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.000
1.000
.994

1.000
.997
.999

Setelah dilakukan uji kenormalan dan uji kesamaan varian yang didapatkan bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varian yang homogen, selanjutnya dilakukan uji terhadap anova dua arah.
H01 : α1= α= α3=0 (rata-rata pada baris/jenis lokasi sama)
H11 : minimal ada satu pasang αi yang tidak sama
H02 : β1= β= β3=0 (rata-rata pada kolom/jenis varietasβ sama)
H12 : minimal ada satu pasang βi yang tidak sama
H03 : (αβ) 11= (αβ) 12= … =(αβ) 43 =0 (rata-rata pada interaksi baris dan kolom sama)
H13 : minimal ada satu pasang (αβ) ij yang tidak sama
α=0.05
Uji ANOVA 2 arah    dengan pada msing-masing hipotesis
Wilyah kritis Fstat> F0.05,k-1,N-k
Fstat pada efek baris/lokasi=12.556 > f tabel, atau ρ<α sehingga tolak H0
Fstat pada efek kolom/varietas=9.150 > f tabel, atau ρ<α sehingga tolak H0
Fstat pada efek interaksi=1.219 < f tabel, atau ρ>α sehingga tidak tolak H0
Kesimpulan tingkat/taraf nyata 5 persen, rata-rata nilai pada keempat lokasi dan ketiga varietas ada yang beda secara signifikan sedangkan tidak terjadi interaksi antara lokasi dan varietas
Untuk mengetahui rata-rata kelompok mana yang berbeda digunkan uji lanjutan, seperti uji wilayah berganda Duncan dan uji Tukey.

(Anjas Asmara / 21090113120020) Analisis Ragam Dua Arah Prosedur SPSS Two Way ANOVA Rumus Analisis Ragam Dua Arah

Analisis Ragam Dua Arah Prosedur SPSS Two Way ANOVA Rumus Analisis Ragam Dua Arah
Anova merupakan singkatan dari “analysis of varian” adalah salah satu uji komparatif yang digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua kelompok. Ada dua jenis Anova, yaitu analisis varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua faktor (two ways anova). Pada artikel ini hanya akan dibahas analisis varian dua faktor.
Asumsi ANOVA
Untuk melakukan uji Anova, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:
  1. Sampel berasal dari kelompok yang independen
  2. Varian antar kelompok harus homogen
  3. Nilai Residual berdistribusi normal (Pelajari juga tentang uji normalitas)
Untuk lebih jelasnya tentang ANOVA, anda pelajari artikel kami yang berjudul “One Way Anova dalam SPSS“.
Tutorial Two Way Anova dalam SPSS
Berikut akan kami jelaskan tutorial Two Way Anova dalam SPSS.
Kita ambil contoh penelitian yang berjudul “Pengaruh Gender dan Pendidikan Terhadap Nilai Ujian Fisika”.
Agar lebih mudah, sebaiknya anda download contoh file SPSS (.sav) yang akan digunakan dalam uji coba ini di link berikut:



Langkah pertama adalah siapkan dulu data sebagai berikut:

Two Way Anova Dataset Excel
Buka Aplikasi SPSS For Windows:
  • Buka Tab Variable View: Buat 3 variabel dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Variabel independen: 1. “Gender” dengan kategori Pria dan Wanita. Measure Nominal, Decimals=0, Type Numeric dan isi value: 1= Pria, 2=Wanita.
  • Variabel independen: 2. “Pendidikan” dengan kategori SLTP, SLTA dan PT. Measure Nominal, Decimals=0, Type Numeric dan isi value: 1= SLTP, 2=SLTA, 3=PT.
  • Variabel dependen: “Ujian”, Decimals=0, Measure Scale, Type Numeric.

Dataview
Buka Tab Data View: Isi data seperti di bawah ini:


Two Way Anova Dataset
  • Setelah data terisi, pada menu, Klik Analyze, General Linear Model, Univariate. Maka akan mucul jendela sbb: Masukkan Ujian ke kotak Dependent Variable, masukkan Gender dan Pendidikan ke kotak Fixed factor(s). (Kotak Random factor (s) dan Covariate(s) tidak akan kita gunakan dalam Two Ways Anova, kotak tersebut akan digunakan pada “Uji Ancova“).

SPSS Proses
  • Klik Plot, maka akan muncul jendela seperti di bawah ini: Masukkan Gender  ke kotak Horizontal Axis dan Pendidikan ke kotak Separate Lines.











SPSS Plot
  • Klik Add, maka akan tampak sbb:

SPSS Plot Continue
  • Klik Continue.
  • Klik Post Hoc, maka muncul jendela sbb: Masukkan Pendidikan ke kotak Post Hoc Test for. Centang Tukey




Two Way Anova SPSS Post Hoc
  • Klik Continue
  • Klik Options, maka akan muncul jendela sbb: Masukkan Gender, Pendidikan, dan Gender*Pendidikan ke dalam kotak Display Means for. Pada Display centang Descriptive statistics dan Homogentity test.

Two Way Anova SPSS Homogenity

  • Klik Continue
  • Klik OK
  • Lihat Hasil!

(Rinovia Dika / 21090115140131) Anova Satu Arah dan Anova Dua Arah ANOVA (ANALISIS VARIAN)

Anova Satu Arah dan Anova Dua Arah
ANOVA (ANALISIS VARIAN)
(Manajemen Strategik)
Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktek, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).
Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean).
Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan
Ada tiga kelas konseptual model seperti:
• Model efek tetap berasumsi bahwa data berasal dari populasi normal yang mungkin berbeda hanya dalam kemampuan mereka. (Model 1)
• Model efek acak berasumsi bahwa data yang menggambarkan hierarki populasi yang berbeda yang perbedaan dibatasi oleh hirarki. (Model 2)
• Model efek campuran menggambarkan situasi di mana baik tetap dan efek acak hadir. (Model 3)
Sesuai dengan kebutuhannya Anova dibedakan menjadi 2 yaitu Anova satu arah dan Anova dua arah. Anova satu arah hanya memperhitungkan 1 faktor yang menimbulkan variasi, sedangkan Anova dua arah memperhitungkan dua faktor yang menimbulkan variasi.
Pada dasarnya pola sampel dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Seluruh sampel, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan yang ada di kelompok lain, berasal dari populasiyang sama. Untuk kondisi ini hipotesis nol terbatas pada tidak ada efek dari treatment (perlakuan)
2. Sampel yang ada di kelompok satu berasal dari populasi yang bebeda dengan populasi sampel dengan populasi sampel yang ada di kelompok lainnya.
Mengingat Anova berkaitan dengan pengujian hipotesis multipel (ganda). Pada saat melakukan pengujian hipotesis (perbedaan dua rata-rata) dengan menggunakan t tes selalu menanggung kesalahan tipe 1 sebesar alpha. Untuk ANOVA kesalahan tipe 1 disebut dengan experiment wise alpha level yang besarnya:
1-(1-α)N
N Merupakan banyaknya tes jika menggunakan t tes (dilakukan satu per satu)
Misalnya: Untuk pengujian perbedaan rata-rata dari 5 kelompok sampel. Jika dimbil alpha sebesar 0,005 maka dengan penggunaan t tes besarnya resiko kesalahan tipe 1 untuk sekali pengujian adalah 0,05 dan untuk 10 kali pengujian berarti menanggung kesalahan tipe 1 sebesar 0,5. Apabila kita menggunakan ANOVA kesalahan tipe 1 yang harus ditanggung adalah :
1-(1-0,05)10 = 0,40
Mengapa N berjumlah 10 untuk 5 kelompok sampel? Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita telusuri satu per satu pengujian yang dilakukan dengan t tes.
μ1 = μ2
μ1 = μ3
μ1 = μ4
μ1 = μ5
μ2 = μ3
μ2 = μ4
μ2 = μ5
μ3 = μ4
μ3 = μ5
μ4 = μ5
Melalui perbandingan sederhana adalah teknik analisis statistik yang dapat memberi jawaban atas ada tidaknya perbedaan skor pada masing-masing kelompok (khususnya untuk kelompok yang banyak), dengan suatu risiko kesalahan yang sekecil mungkin. Anova mempunyai kemampuan membedakan antar banyak kelompok dengan risiko kesalahan yang kecil, juga dapat memberi informasi tentang ada tidaknya interaksi antar variabel bebas sehubungan dengan variabel terikat.
Pada dasarnya ANOVA dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
1. Beberapa kelompok yang dihadapi merupakan pembagian dari satu independen varibel (variabel bebas)
2. Beberapa kelompok yang dihadapi merupakan pembagian dari beberapa independen varibel (variabel bebas)
Asumsi Dasar dalam ANOVA :
1. Kenormalan
Setiap harga dalam sampel berasal dari distribusi normal, sehingga distribusi skor sampel dalam kelompok pun hendaknya normal. Kenormalan dapat diatasi dengan memperbanyak sampel dalam kelompok, karena semakin banyak n maka distribusi akan mendekati normal. Apabila sampel tiap kelompok kecil dan tidak dapat pula diatasi dengan jaln melakukan transformasi.
2. Kesamaan Variansi
Masing-masing kelompok hendaknya berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama. Untuk sampel yang sama pada setiap kelompok, kesamaan variansi dapat diabaikan. Tetapi, jika banyaknya sampel pada masing-masimg kelompok tidak sama, maka kesamaan variansi populasi memang sangat diperlukan.
3. Penamatan Bebas
Sampel hendaknya diambil secara acak (random), sehingga setiap pengamatan merupakan informasi yang bebas.
PERBANDINGAN ANOVA SATU ARAH DENGAN ANOVA DUA ARAH
Sebenarnya analisis ANOVA satu arah dapat dipakai untuk menghadapi kasus variabel bebas lebih dari satu. Hanya saja analisisnya dilakukan satu per satu, sehingga akan menghadapi banyak kasus ( N semakin banyak ).
Dengan melakukan Anova dua arah akan dihindari pula pula terjadinya noise (suatu kemungkinan yantg menyatakan terdapat suatu efek karena bercampurnya suatu analisis data). Noise ini dapat dihindari pada ANOVA dua arah karena analis disini melibatkan kontor terhadap perbedaan(katagorikal) variabel bebas.
Interaksi suatu kebersamaanantar fektor dalam mempengaruhi variabel bebas, dengan sendirinyapengaruh faktor-faktor secara mandiri telah dihilangkan. Jika terdapat interaksi berarti efek faktor satu terhadap variabel terikatakan mempunyai garis yang tidak sejajar dengan efek faktor lain terhadap variabel terikatsejajar (saling berpotongan), maka antara faktor tidak mempunyai interaksi.
Anova dua arah digunakan peneliti untuk mengatasi perbedaan nilai variabel terikat yang dikategorikan berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-masing variabel terdiri dari beberapa kelompok. Anova dua arah merupakan penyempurnaan Anova satu arah.
Anova dua arah lebih efisien daripada anova satu arah, karena:
• kasus yang dihadapi lebih sedikit yaitu sejumlah sampel .
• noise dapat dihilangkan.
• dapat diketahui unsur kebersamaan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat.
ANOVA SATU ARAH
Contoh :
Untuk homogenitas varians. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis
2. Menguji homogenitas tiga varians atau lebih
3. Analisi of Varians (ANOVA)
4. Menguji hipotesis
Contoh :
Seorang dosen bahasa Indonesia hendak melakukan penelitian berkenaan dengan efektifitas empat macam tekhnik membaca yang bisa dipergunakan mahasiswanya. Untuk keperluan itu, dipilih masing-masing di pilih 10 mahasiswa untuk menerapkan teknik membaca tersebut. Dari penelitian tersebut, data skor kecepatan efektif membaca (KEM) tertera pada tabel berikut ini.
Teknik membaca
A B C D
90 70 40 50
80 50 60 30
70 60 50 60
50 70 50 40
60 50 70 50
80 70 60 40
80 70 60 50
70 80 60 60
90 60 40 40
80 70 60 30
1. Merumuskan Hipotesis
Ho menyatakan tidak ada perbedaan di anatara rata-rata beberapa populasi yaitu Ho: µ1 = µ2 = µ3 = …
H1 menyatakan satu atau lebih rata-rata populasi tidak sama dengan rata-rata populasinya yaitu:
H1 : µ1 ≠ µ2 = µ3 = … = µn atau
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ … ≠ µn atau
H1 : µ1 = µ2 = µ3 ≠ … ≠ µn atau
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ … ≠ µn atau
Pada contoh di atas, hipotesisnya dirumuskan :
H1 : efektivitas keempat teknik membaca tersebut tidak berbeda satu sama lain.
H1 : efektivitas keempat teknik membaca tersebut tidak berbeda satu sama lain (paling sedikit anatar dua teknik membaca)
Atau : Ho : µA = µB = µC = µD
Ho : µA ≠ µB ≠ µC ≠ µD
2. Menguji Homogenitas varians
Jika hasilnya menunjukan varians-var4ians yang homogen, dilajutkan pada perhitungan ANOVA. Jika homogen, perbedaan atau kesamaan rata-rata keempat variabel etrsebut diuji sepasang demi sepasang dengan uji T’ yaitu pasanga AB, AQC, AD, BC, BD, dan CD ( ada enam pasangan).
3. Apabila ketahui hasil perhitungan memperlihatkan varians-varians yang homogen, dilanjutkan dengan menguji ANOVA satu jalur.
a) tabel persiapan harga-harga N, ∑X, ∑X2dan X
STATISTIK A B C D Total (T)
N 70 10 10 10 ∑NT= 40
∑X 750 650 550 450 ∑XT= 2400
∑X2 57700 43100 31100 21300 ∑X2T = 153200
X 75 65 55 45
b) Tabel Ringkasan ANOVA Satu Jalur
Sumber Varians (SV) Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Kebebasan (DK) Renta Kuadrat (RK) F
Antar Kolom(a) Jka dba RKa RKa
Residu (d) JKd dbd RKd RKd
Total (T) JKT
JKT = ∑X2 r – (∑XT)2; Nt: banyaknya sebuh data
NT
maka JKT = 153200 – 2400 2 = 9200
40
JKd = JKT – JKA
JKd= 9200-5000=4200
RKd = JKd maka Rkd = 4200/36 = 116,7
dbd
Rka = Jka/dbd maka Rka = 5000/3= 1666,7
menghitung F
F = JKd\ RKd maka F = 1666,7/16,7 = 14,28
Maka Fhitung = 14,28
c) Menentukan F tabel
F tabel = F(@) (dba/dbd)
Untuk = 0,05 dan @= 0,01
Dba= derajat kebebasan pembilang = 3
Dbd= derajat kebebasan penyebut = 36
Maka F tabel = F (0,05) (3/36) = 2.8
F tabel = F (0,05) (3/36) = 4.38
d) Menguji hipotesis
Kriteria pengujian:
Jika Fhitung > F tabel, Ho di tolak danjika Fhitung
ANOVA DUA ARAH
Anova dua jalur mempertimbangkan 2 faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan (dispersi) dan nilai-nilai yang dihitung dengan standar deviasi atau varians. Apabila para peneliti inign menguji efektivitas keberdaaan dua buah factor, yang masing-masing faktornya terbagi atas beberapa kategori, peneliti dapat menggunakan
Contoh :
Seorang guru matematika ingin mengetahui efektivitas pemberian latihan soal dengan menggunakan perangkat dan buku paket terhadap dua kelompok siswa, yaitu dengan pengujian efektivitasnya berdasarkan hasil/skor latihan yang telah dibuat untuk siswa.