Rabu, 17 Mei 2017

(Paramayuda/21090115130115) Hipotesis dalam Anova (analysis of variance)

Hipotesis dalam Anova (analysis of variance)

dengan interaksi:

Dalam analysis of variance dua arah dengan interaksi terdapat tiga hipotesis yang

digunakan yaitu apakah ada perbedaan rata-rata antar kategori baik kategori

berdasarkan baris maupun kolom. hipotesis tambahan satu lagi yaitu apakah ada

interaksi antara kategori baris dan kolom. Berikut hipotesis dalam Anova dua arah

dengan interaksi.

 Hipotesis anova kolom

H0: a1 = a2 = ... = ak, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung

dari kategori kolom

H1: a1 ≠ a2 ≠ ... ≠ ak, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari

kategori kolom

 Hipotesis anova baris

H0: b1 = b2 = ... = bj, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung

dari kategori baris

H1: b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bj, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari

kategori baris

 Hipotesis interaksi

H0: (ab)11 = (ab)12 = ... = (ab)kj, Tidak ada interaksi antara variabel baris dan

kolom

H1: (ab)11 ≠ (ab)12 ≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi antara variabel baris dan kolom

Langkah-langkah melakukan uji hipotesis dengan

ANOVA

1. kelompokkan berdasarkan kategori tertentu

Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data sesuai

dengan kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut. Hitung pula total

dari sampel dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain itu, tentukan pula

hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).

2. Menentukan tipe anova

Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari hipotesis

tersebut cocok untuk anova? jika tujuannya membandingkan rata-rata tiga

kelompok atau lebih maka boleh pakai Anova. Pertanyaan kedua apakah

sampel tiap kelompok diambil dari sampel yang sudah dikategorikan? jika

berasal dari sampel yang sudah dikategorikan maka menggunakan Anova dua

arah/two way. Pertanyaan ketiga apakah dalam sampel yang dikategorikan tadi

terjadi pengulangan atau tidak? jika terjadi pengulangan maka

menggunakan anova dua arah dengan interaksi.

3. Memeriksa apakah sudah memenuhi asumsi-asumsi sehingga bisa

digunakan anova

o Normalitas,

adalah Menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi normal. hal

ini bisa dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov, shapira wilk.

o Homogenitas

adalah Menguji apakah varians tiap kelompok sama. Dalam menghitung

homogenitas bisa digunakan uji bartlett dan uji levene.

o Saling bebas

Menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan. Biasanya

yang digunakan logika apakah saling bebas atau tidak.

o Aditif (Saling menjumlahkan).

Artinya data yang dianalisis merupakan data interval/rasio

4. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.

Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian,

berikut rumus dalam Anova:

o Total of sum squares (SSt) – jumlah kuadrat total (jkt).

Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan rata-rata

totalnya.

Keterangan:

k = banyaknya kolom

r = Banyaknya baris

n = banyak ulangan

xijm = data pada baris ke-i, kolom  ke-j dan ulangan ke-m

T*** = Total (jumlah) seluruh pengamatan

o Sum Square Between column – jumlah kuadrat kolom (jkk).

Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.

Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan

antar kelompok.

Keterangan

T*j* = Total (jumlah) ulangan pada kolom ke-j

o Sum Square Between row – jumlah kuadrat baris (jkb).

Variansi rata-rata kelompok sampel terhadap rata-rata keseluruhannya.

Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya perbedaan perlakuan

antar kelompok.

Keterangan

Ti** = Total (jumlah) ulangan pada baris ke-i

o Interaksi JK[BK]

Variansi rata-rata kelompok interaksi baris dan kolom terhadap rata-rata

keseluruhannya. Variansi di sini lebih terpengaruh karena adanya

perbedaan perlakuan antar kelompok.

5.

o Sum Square within(SSw) – jumlah kuadrat galat (jkg).

Variansi yang ada dalam masing-masing kelompok. Banyaknya variansi

akan tergantung pada banyaknya kelompok, dan variansi di sini tidak

terpengaruh / tergantung oleh perbedaan perlakuan antar kelompok.

JKG = JKT - JKK-JKB- JK[BK]

6. Menghitung derajat kebebasan (degree of freedom).

Derajat kebebasan atau degree of freedom (dilambangkan dengan v, dof, atau

db) dalam ANOVA akan sebanyak variabilitas. Oleh karena itu, ada tiga macam

derajat kebebasan yang akan kita hitung:

o Derajat kebebasan untuk JKT

merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat total (JKT) ini akan

kita lambangkan dengan dof JKT.

db JKT = rkn - 1

o Derajat kebebasan untuk JKK

merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat kolom (JKK) ini akan

kita lambangkan dengan dof JKK.

db JKK = k-1

o Derajat kebebasan untuk JKB

merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat baris (JKB) ini akan

kita lambangkan dengan dof JKB.

db JKB = r-1

o Derajat kebebasan untuk JK[BK]

merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat interaksi baris dan kolom JK[BK] ini

akan kita lambangkan dengan dof JK[BK].

db JK[BK] = [r-1][k- 1]

 Derajat kebebasan untuk JKG

Merupakan derajat kebebasan dari Jumlah kuadrat galat (JKG) ini akan kita lambangkan

dengan dof JKG

db JKG =rk[n- 1]

 Menghitung variance antar kelompok dan variance dalam kelompok.

Variance dalam ANOVA, baik untuk antar kelompok maupun dalam kelompok sering

disebut dengan kuadrat tengah atau deviasi rata-rata kuadrat (mean squared deviation)

dan dilambangkan dengan MS atau KT. Dengan demikian, maka mean squared

deviation masing-masing dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

 KTK = JKK / db JKK

 KTB = JKB / db JKB

 KTG = JKG / db JKG

 KT[BK] = JK[BK] / db JK[BK]

 Menghitung F hitung

Menghitung nilai distribusi F (Fhitung) berdasarkan perbandingan variance antar

kelompok dan variance dalam kelompok.Fhitung ada tiga karena hipotesis ada tiga,

sehingga setiap f hitung menjawab hipotesis.

 Fhitung (kolom) = KTK/KTG

 Fhitung (baris) = KTB/KTG

 Fhitung (interaksi) = KT[BK]/JKG

 Menghitung F tabel

Selain itu, F berdasarkan tabel (Ftabel) juga dihitung, berdasarkan nilai derajat

kebebasan (langkah ke-4) menggunakan tabel distribusi-F. Jangan lupa untuk

mencantumkan gambar posisi Fhitung dan Ftabel dalam grafik distribusi-F.

 Membandingkan Fhitung dengan Ftabel :

 Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0

 Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0

 Buat kesimpulan,

sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah perlakuan (treatment)

memiliki efek yang signifikan pada sampel data atau tidak. Jika hasil tidak signifikan,

berarti seluruh rata-rata sampel adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang

signifikan, setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang lain.

Contoh penghitungan Analysis of variance

(Anova) dengan tabel.

Berdasarkan langkah-langkah diatas untuk mempermudah perhitungan dibuat tabel

seperti berikut:

Sumber

Keragaman

(SK)

Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Bebas

(db)

Kuadrat

Tengah

(KT)

F hitung

Kolom (K) db JKK = k-1

KTK =

JKK / db

JKK

F hitung

=

KTK /

KTG

Baris (B) db JKK = r-1

KTK =

JKB / db

JKB

F hitung

=

KTB /

KTG

Interaksi (BK) db JK[BK] =

[r-1][k- 1]

KTK =

JK[BK] /

db JK[BK]

F hitung

=

KT[BK] /

KTG

Galat (G) JKG = JKT - JKK- JKB-JK[BK] db JKG=r.k[n-

1]

KTG =

JKG / db

JKG

Total (T) db JKT= rkn-1

Contoh Kasus Anova dua arah dengan interaksi:

Terdapat 4 metode diet, 3 kelompok umur dan 3 ulangan. Berikut adalah data rata-rata

penurunan berat badan setelah 1 bulan melakukan diet. Ujilah apakah penurunan berat

badan sama untuk setiap metode diet, kelompok umur dan interaksi dengan taraf uji 5

%?

Umur Penurunan Berat Badan (Kg)

Metode 1 Metode 2 Metode 3 Metode 4

< 20 tahun

#1

#2

#3

5

4

5

0

2

1

3

4

8

4

2

2

20-40 tahun

#1

#2

#3

5

6

2

4

2

1

2

2

4

5

3

2

> 40 tahun

#1

#2

#3

4

4

5

5

5

0

2

1

2

6

4

4

Solusi kasus Anova dua arah dengan interaksi

1. Merumuskan Hipotesis

o Hipotesis anova kolom

H0: a1 = a2 = ... = ak, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata

hitung dari kategori Metode(kolom)

H1: a1 ≠ a2 ≠ ... ≠ ak, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung

dari kategori Metode (kolom)

o Hipotesis anova baris

H0: b1 = b2 = ... = bj, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata

hitung dari kategori umur (baris)

H1: b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bj, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung

dari kategori umur (baris)

o Hipotesis interaksi

H0: (ab)11 = (ab)12 = ... = (ab)kj, Tidak ada interaksi antara variabel

metode dan umur

H1: (ab)11 ≠ (ab)12 ≠ ... ≠(ab)kj, ada interaksi antara variabel metode dan

umur

2. Identifikasi model.

Pertama. berdasarkan hipotesis yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata

lebih dari dua kelompok maka metode yang mungkin

adalah Anova. kedua Sampel yang digunakan tiap kelompok sudah

dikategorikan sehingga tipe anova yang cocok adalah Anova dua arah.

kemudian dari tiap kategori tersebut dilakukan pengulangan sehingga kita

menggunakan anova dua arah dengan interaksi.

3. Memeriksa asumsi Anova.

Dalam metode anova yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada

keterangan diatas. asumsi normal dan homogenitas antar varians kelompok

harus terpenuhi. dalam contoh ini kita asumsikan asumsi terpenuhi karena kita

fokus pada langkah-langkah anova dua arah dengan interaksi. kemudian

kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok saling bebas. dan data yang

digunakan merupakan data rasio. Setelah asumsi ini terpenuhi maka bisa lanjut

ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak ganti metode.

4. Menyusun/mengkategorikan tabel data agar lebih mudah menghitungnya.

Penghitungannya agak berbeda dengan jenis anova yang lain. perhitungannya

terpisah seperti berikut:

Umur Penurunan Berat Badan (Kg)

Total Baris

Metode 1 Metode 2 Metode 3 Metode 4

< 20 tahun

#1

#2

#3

5

4

5

0

2

1

3

4

8

4

2

2

T1** = 40

T11* = 14 T12* = 3 T13* = 15 T14* = 8

20-40 tahun

#1

#2

#3

5

6

2

4

2

1

2

2

4

5

3

2

T2**

T21* = 13 T22* = 7 T23* = 8 T24* = 10

> 40 tahun

#1

#2

#3

4

4

5

5

5

0

2

1

2

6

4

4

T3**=42

T31* = 13 T32* = 10 T33* = 5 T34* = 14

Total Kolom T*1* = 40 T*2* = 20 T*3* = 28 T*4* = 32 Total T***=120

5. Perhitungan Tabel anova

Agar mempermudah perhitungan kita menggunakan tabel berikut,

Sumber

Keragaman (SK)

Jumlah

Kuadrat (JK) Derajat Bebas (db) Kuadrat Tengah

(KT) F hitung

Kolom (K) JKK = 23,11 db JKK = 4-1 = 3 KTK =7,70

F hitung

=

3,04

Baris (B) JKB = 0,67 db JKB = 3-1 =2 KTB =0.085 F hitung

=

0.13

Interaksi (BK) JK[BK] =

31,56

db JK[BK] = 2x3

=6 KT[BK] =5.26

F hitung

=

0.28

Galat (G) JKG = 60,67 db JKG=

3x4x2=24 KTG =2,53

Total (T) JKT =116 db JKT=[3x4x3] -1

=35

6. Menghitung F  tabel

o F table Kolom pada α = 0.05 db JKK=3 dan db JKG=4 adalah 3,01

o F table Baris pada α = 0.05 db JKB=2 dan db JKG=24 adalah 3,40

o F table Interaksi pada α = 0.05 db JK[BK]=6 dan db JKG=24 adalah 2,51

7. Kesimpulan :

Perhitungan menunjukkan bahwa rata-rata penurunan berat badan pada Baris

[Kel. Umur] dan Interaksi tidak berbeda [masih dianggap sama] hal ini terlihat dari

f tabel untuk baris dan interaksi lebih kecil dari f hitung sedangkan rata-rata

penurunan berat badan dalam Kolom [metode diet] dapat dikatakan berbeda

karena f tabel lebih besar dari f hitung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar